Selasa, 13 April 2010

Pak Susno dan "aku"...


Apakah Anda mengenal Pak Susno? Jika sudah mengenal tokoh yang sedang menjadi pusat pemberitaan media massa saat ini, seberapa dekat dan tahu persis bagaimana dalam kesehariannya pak Susno beraktifitas dan berinteraksi dengan Anda.

Ada analisa(dugaan) menarik ketika awal awal media mulai memberi perhatian kepada Pak Susno dalam kasus Bibit-Chandra yang kemudian dikemas dalam istilah "cicak vs buaya". Dari kasus ini kemudian bergulir kecaman, kritikan dan hujatan kepada Pak Susno. Setiap hari proses saling serang saling mempertahankan posisi yang terus menerus kait mengait satu dengan yang lainnya hingga proses investigasi yang dilakukan oleh tim 8 (independen) yang kemudian diperdengarkan rekaman percakapan antara Anggodo dan cs nya. Salah satu isi rekaman adalah adanya komitmen yang besar dari trunojoyo tiga yang tidak lain adalah Pak Susno. Berbagai fakta dan informasi yang disajikan oleh media seakan memojokkan posisi Pak Susno hingga Kapolri beserta jajarannya yang dalam rapat dengan DPR komisi III masa itu sedemikian kuat berusaha membela dan mengamankan pak Susno. bahkan Presiden sendiri pada awalnya terkesan bahwa kasus Bibit-Candra harus dibawa ke proses pengadilan sehingga akan ditentukan apakah beliau beliau ini bersalah atau tidak. Namun demikian pada akhirnya kita semua tahu bagaimana akhir dari babak pertama ini...Bibit-Candra dilepas dari tahanan, masyarakat mulai terdiam dan kemudian Pak Susno harus dicopot jabatannya sebagai Kabareskrim yang merupakan jabatan strategis. Bisa dikatakan Kabareskrim adalah the next kapolri mengingat masa jabatan kapolri terbatas.

Analisa/dugaannya adalah bahwa Pak Susno sejak meniti karir mulai di Surabaya (jawa timur) mulai mengenal Anggodo dan sebagai cukong maka Anggodo mulai "mengkader" Pak Susno dengan dukungan berbagai fasilitas sehingga ketika sudah berada di pusat komando giliran Anggodo mengambil bunga investasi hingga bagian dari investasinya...sekali lagi ini adalah dugaan modus yang mungkin terjadi jika posisi cukong berinteraksi dengan pejabat baik sipil maupun militer atau polisi.

Saat itu Pak Susno seolah sudah habis dan tenggelam...

Hari berganti hari dan kemudian saat ini kita menyaksikan bagaimana langkah langkah strategis Pak Susno membuat pihak pihak yang sebelumnya berinteraksi dengannya terhenyak kaget oleh manufer dan jurus yang dibuatnya.

jajaran kebareskrim dikagetkan dengan pukulan maut berupa isu makelar kasus dan makelar pajak yang melibatkan berbagai posisi pejabat di tim kabareskrim. Mungkin disini seolah Pak Susno menujukkan bagaimana posisinya dahulu sangat rawan dengan godaan dan juga kesalahan adalah masalah diketahui oleh publik atau tidak. Artinya Anda akan bersalah jika publik menyorot dan mengetahui kesalahan Anda dan jika tidak diketahui atau diketahui tetapi tidak disorot maka hal itu bukan sebagai kesalahan.

Disisi lain pak Susno mungkin ada kekecewaan dengan berbagai pihak yang sebelumnya ikut andil dalam menjatuhkan posisinya dan mungkin juga salah satunya adalah institusinya sendiri yang gagal mengamankan atau menbelanya.

Media massa yang sebelumnya menjadikan pak Susno berada dalam posisi tembak sekarang ini justru berbalik posisi secara tidak langsung sebagai sarana Pak Susno menyerang balik dan menghancurkan berbagai tekanan sebelumnya. Saat ini banyak sekali dukungan terhadap Pak Susno untuk terus bersemangat membongkar berbagai mafia kasus meski tidak sedikit juga yang menyangsikan perannya karena mengapa baru sekarang membongkarnya? apakah pada masa Pak Susno menjabat hal hal demikian belum terjadi.

Jika sesaat kita perhatikan berbagai langkah dan bagaimana Pak Susno menyampaikan informasi dari sisi mimik wajah atau gestur tubuhnya nampak sekali bahwa Pak Susno secara taktik dan strategi sangat menguasai medan, penuh percaya diri, analisa tajam nampak sekali dari bagaimana sorot matanya menatap, ada kesan menyelidik dari gerak wajahnya yang seperti posisi petinju fighter (seolah menunduk kebawah dengan tatapan mata lurus kedepan dan sedikit cenderung keatas)....cara bicara dan tersenyum sangat lugas dan sekali lagi tetap percaya diri. Bagi yang berpandangan negatif bisa menduga ada kesan sedikit licik dan saking percaya dirinya maka terpeleset atau terjatuh oleh pernyataannya sendiri yang dipandang orang alin sebagai bentuk arogansi.

"Aku" disini adalah interpretasi dan persepsi yang bisa digantikan oleh siapapun Anda dan tidak peduli apa dan bagaimana hubungannya dengan Pak Susno. Anda bebas menyampaikannya apapun pendapat dan ekspresi tersebut...hanya saja perlu diingat bahwa apapun itu haruslah yang membuat kita menjadi lebih waspada, lebih kritis, lebih arif dan adil dalam menempatkan posisi siapa sesungguhnya yang paling menikmati keuntungan atas kejadian ini ? dan sekali lagi yang membuat kita lebih baik dari hari kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar